BEBERAPA PENGETAHUAN PEDAGOGIK DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Taksonomi Bloom
1. Pengetahuan (C1)
Pengetahuan adalah aspek yang paling dasar dalam taksonomi Bloom. Pengetahuan hafalan yang perlu diingat seperti rumus, batasan definisi, istilah pasal dalam undang-undang, nama dan tokoh, nama-nama kota dan lain-lain. Hafal menjadi prasyarat bagi pemahaman, misalnya hafal suatu rumus maka kita akan paham bagaimana menggunakan rumus tersebut atau hafatl kata-kata akan memudahkan membuat kalimat.
Pengetahuan (Cl): Mengutip, Menyebutkan, Menjelaskan, Menggambar, Membilang, Mengidentiflkasi, Mendaftar, Menunjukkan, Memberi label, Memberi indek, Memasangkan, Menamai, Menandai, Membaca, Menyadap, Menghafal, Menim, Mencatat, Mengulang, Mereproduksi, Meninjau, Memilih, Menyatakan, Mempelajari, Mentabulasi, Memberi kode, Menelusuri, Menulis.
Menerima (Al): Memilih, Mempertanyakan, Mengikuti, Memberi, Menganut, Mematuhi, Meminati.
2. Pemahaman (C2)
Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga yaitu tingkat rendah seperti menterjemah. Tingkat kedua yaitu pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutrya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian. Pemahaman tingkat ketiga, yaitu pemahaman ektrapolasi yang mengharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas.persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.
Pemahaman (C2):Memperkirakan, Menjelaskan, Mengkategorikan,Mencirikan, Merinci, Mengasosiasikan, Membandingkan, Menghitung, Mengkontrasikan, Mengubah, Mempertahankan, Menguraikan, Menjalin, Membedakan, Mendiskusikan, Menggali, Mencontohkan, Menerangkan, Mengemukakan, Mempolakan, Memperluas, Menyimpulkan, Meramalkan, Merangkum, Menjabarkan
Menanggapi (A2): Menjawab, Mem bantu, Mengajukan, Mengkompromikan, Menyenangi, Menyambut, Mendukung, Mendukung, Menyetujui, Menampilkan, Melaporkan, Memilih, Mengatakan, Memilah, Menolak.
3. Penerapan/Aplikasi (C3)
Menerapkan aplikasi ke dalam situasi baru bila tetap terjadi proses pemecahan masalah. Pada aplikasi ini siswa dituntun memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih suatu abseksi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam situasi baru dan menerapkannya secara benar.
Penerapan (C3): MenugaskanMengurutkan, Menentukan, Menerapkan, Menyesuaikan, Mengkalkulasi, Memodifikasi, Mengklasifikasi, Menghitung, Membangun, Mengurutkan, Membiasakan, Mencegah, Menentukan, Menggambarkan, Menggunakan, Menilai, Melatih, Menggali, Mengemukakan, Mengadaptasi, Menyelidiki, Mengoperasikan, Mempersoalkan, Mengkonsepkan.
Menilai (A3): Mengasumsikan, Meyakini, Melengkapi, Meyakinkan, Memperjelas, Memprakarsai, Mengimani, Mengundang, Menggabungkan, Memperjelas, Mengusulkan, Menekankan, Menyumbang.
4. Analisis (C4)
Dalam analisis, seseorang dituntut untuk dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen-komponen pembentuknya.
Analisis (C4): Menganalisis, Mengaudit, Memecahkan, Menegaskan, Mendeteksi, Mendiagnosis, Menyeleksi, Memerinci, Menominasikan, Mendiagramkan,Mengkorelasikan, Merasionalkan, Menguji, Mencerahkan, Menjelajah, Membagankan, Menyimpulkan, Menemukan, Menelaah.
Mengelola (A4): Menganut, Mengubah, Menata, Mengklasifikasikan, Mengkombinasikan, Mempertahankan, Membangun, Membentuk pendapat, Memadukan,Mengelola, Menegosiasi, Merembuk
5. Sintesis (C5)
Pada jenjang ini seserang dituntut untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru dengan jalan menggabungkan berbagai faktor yang ada.
6. Evaluasi (C6)
Seseorang dituntut untuk dapat mengevaluasi situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkam suatu kriteria tertentu.
Model Pembelajaran
- Project-based Learning terdiri dari 6 tahap,yaitu:
1) Penentuan pertanyaan mendasar ( contoh : membuat produk terkait limbah yang ada di sekolah, Sebelum menentukan produk yang akan dibuat, siswa perlu mengidentifikasi limbah yang ada di sekolah tersebut )
2) Merancang rencana projek;
3) Menyusun jadwal membuat projek;
4) Memonitor kemajuan projek;
5) Menguji proses dan hasil belajar;
6) Mengevaluasi pengalaman membuat projek
- Pembelajaran Langsung ,yaitu:
Tujuan pembelajaran berkaitan dengan pengetahuan prosedural, contohnya cara melakukan pengukuran kuat arus listrik dalam rangkaian. Tujuan seperti ini paling efektif jika menggunakan pembelajaran langsung (direct instruction/learning). Menurut Arends, langkah pembelajaran langsung adalah:
1) menyampaiakan tujuan dan mempersiapkan siswa,
2) mendemokan pengetahuan atau keterampilan,
3) membimbing pelatihan,
4) mengecek pemahaman dan memberi umpan balik, dan
5) memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan.
- Problem- based Learning terdiri dari 8 tahap,yaitu:
1) mengorientasi siswa pada masalah;
2) mengorganisasikan siswa untuk belajar;
3) membantu penyelidikan siswa;
4) membantu siswa mengembangkan dan menyajikan karya hasil penyelidikan;
5) refleksi terhadap pemecahan masalah yang dilakukan. Sesuai soal, Menyusun jadwal membuat projek;
6) Memotitor kemajuan projek;
7) Menguji proses dan hasil belajar;
8) Mengevaluasi
- Pendekatan Saintifik ,yaitu:
adalah model pembelajaran yang dimulai dari
1) pengumpulan data melalui pengamatan Mengamati (Observing),
2) Menanya (Questioning),
3) Mengumpulkan Informasi atau Mencoba (Experimenting),
4) Mengolah/Menganalisis Data (Associating),
5) Mengomunikasikan (Communicating).
- dll
Langkah-langkah Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran di kelas ada 5 bagian yang akan dilaksanakan oleh Guru yaitu :
1) Pembukaan,
a) Apersepsi contohnya:
- Menampilkan sebuah video yang berkaitan dengan materi,
- Membuat kuis singkat
- Bernyanyi
- Permainan (Games)
- Membuat Yel-Yel
- Menggambar/Menulis
b) Mengabsen siswa
2) Penyampaian Materi Inti,
3) Penilaian,
4) Penutupan dan
5) Evaluasi.

 
							 
					 
							
						 
							
						 
							
						